Jumat, 04 Januari 2013

SINOPSIS PENELITIAN III

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN PERSAMAAN KUADRAT SISWA SMP TUNAS BARU KELAS VII

I.                   LATAR BELAKANG
Matematika sebagai salah satu mata pelajaran dasar pada setiap jenjang pendidikan formal yang memegang peran penting dan merupakan alat yang dapat memperjelas dan menyederhanakan suatu keadaan atau situasi melalui abstrak, idealisasi, atau generalisasi untuk menjadi suatu studi ataupun pemecahan masalah.
Dalam pelaksanaan pembelajaran disekolah usaha untuk meningkatkan motivasi belajar siswa banyak mengalami kendala dan hambatan. Lebih- lebih pada mata pelajaran matematika yang menuntut begitu banyak pencapaian konsep sehingga mengakibatkan motivasi belajar kurang baik. Motivasi belajar dapat dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal yaitu kemampuan yang berasal dari siswa,yang meliputi kecerdasan, bakat, minat, motivasi dan emosi. Sedangkan faktor eksternal berasal dari luar, meliputi lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Diantara ketiga lingkungan itu yang paling berpengaruh adalah lingkungan sekolah seperti guru, sarana belajar dan teman- teman sekelas.
Guru merupakan pihak yang berhubungan langsung dengan siswa. Sehingga dalam memberikan evaluasi diharapkan lebih akurat, objektif, dan mengoptimalkan pembelajaran. Masalah yang sering dihadapi siswa disekolah masalah  kepribadian guru dan kompetensi, kecakapan mengajar, yang antara  lain mencakup ketepatan pemilihan metode pendekatan, motivasi, improvisasi, serta evaluasi sehingga sampai saat ini mash terdapat banyak kesulitan yang dihadapi siswa dalam belajar matematika. Orang tua juga harus mampu menciptakan kondisi dan menyediakan sarana yang menunjang disiplin belajar anak dirumah agar si anak mau mengulang kembali pelajaran dirumah.
II.                RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka dapat dikemukakan rumusan masalah sebagai berikut:
1.      Adakah hubungan Motivasi belajar siswa SMP TUNAS BARU Kelas VII terhadap prestasi belajar matematika pokok bahasan persamaan kuadrat?
2.      Adakah hubungan Disiplin belajar siswa SMP TUNAS BARU Kelas VII Terhadap prestasi belajar Matematika pokok bahasan persamaan kuadrat?
3.      Adakah hubungan Motivasi belajar dan Disiplin Belajar siswa SMP TUNAS BARU Kelas VII terhadap prestasi belajar matematika pokok bahasan persamaan kuadrat?
III.             TUJUAN DAN MANFAAT PENULISAN
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari hasil peneitian ini adalah sebagai berikut :
1.      Menciptakan hubungan antara guru dan siswa, orang tua dan siswa melalui Motivasi belajar yang akan diberikan.
2.      Menciptakan Disiplin belajar yang baik bagi siswa khususnya pada mata pelajaran matematika dan secara umum untuk semua mata pelajaran.
Dan adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.      Manfaat teoritis
Mampu memberikan sumbangsi terhadap proses pembelajaran matematika untuk meningkatkan prestasi belajar matematika secara umum.
3.      Manfaat Praktis
Memberi sumbangan bagi guru matematika dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran matematika melalui Motivasi Belajar Siswa dan disiplin belajar siswa dan memberi masukan bagi siswa bahwa dengan memiliki disiplin belajar yang  baik maka mereka akan mampu mencapai prestasi yang baik pula.

IV.             TINJAUAN/ KAJIAN PUSTAKA
1.      Motivasi Belajar
Motivasi adalah perubahan energi dalam diri(pribadi) seseorang yang ditandai dengan    timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan, dan ada tiga unsure yang saling berkaitan didalam pembentukan motivasi yaitu : 1) motivasi dimulai dari adanya perubahan energy dalam pribadi, 2) motivasi ditandai dengan timbulnya perasaan affective arousal, 3) motivasi ditandai dengan reaksi-reaksi untuk mencapai tujuan Pada saat seperti ini peranan orang tua sebagai pendidik utama siswa dirumah adalah bagaimana cara orang tua untuk memotivasi displin belajar anaknya dengan baik.
2.      Disiplin Belajar
Disiplin belajar adalah predis posisi (kecenderungan) suatu sikap mental untuk mematuhi aturan, tata tertib, dan sekaligus mengendalikan diri, menyesuaikan diri terhadap aturan-aturan yang berasal dari luar sekalipun yang mengekang dan menunjukkan kesadaran akan tanggung jawab terhadap tugas dan kewajiban (Agus, 1987). Jika dimengerti tentang disiplin tersebut menyebabkan orang menjadi tertekan, beku tidak mempunyai insiatif, dan menimbulkan efek yang negatif, bagi perkembangan jiwa anak. Bahkan ada yang menganggap bahwa disiplin belajar sebagai suatu proses dan latihan belajar yang bersangkut paut dengan pertumbuhan dan perkembangan, seseorang telah dikatakan berhasil mempelajari atau ia berhasil mengikuti dengan sendirinya proses disiplin tersebut. Degunarso (1986). Proses disiplin belajar dilalui seseorang melalui tahapan latihan atau belajar. Disiplin belajar awalnya memang berat tapi bila kita sudah berhasil mempelajari atau berlatih, kita akan dapat mengikuti dengan sendirinya tanpa merasa tertekan.

3. Fungsi dan Tujuan Disiplin Belajar

Fungsi utama disiplin belajar adalah mengajar mengendalikan diri dengan mudah, menghormati dan mentaati peraturan berkaitan dengan hal tersebut diatas menerangkan sebagai berikut:
(a) Menerapkan pengetahuan dan pengertian sosial antara lain mengenal hak milik orang lain.
(b) Mengerti dan segera menurut untuk menjalankan kewajiban dan merasa mengerti larangan-larangan.
(c) Mengerti tingkah laku yang baik dan tidak baik
(d) Belajar mengendalikan diri, keinginan dan berbuat sesuatu tanpa merasa terancam oleh hukuman
e. Mengorbankan kesenangan sendiri tanpa peringatan dari orang lain (Singgi, 1985). Jadi dalam menanamkan pendidikan pada anak perlu menanamkan pendidikan kedisiplinan, artinya menumbuhkan dan mengembangkan pengertian-pengertian yang berasal dari luar yang merupakan proses untuk melatih dan mengajarkan anak bersikap dan bertingkah laku sesuai harapan.
4.  Prestasi Belajar
Darmadi (2009: 100) menyatakan bahwa “prestasi belajar adalah sebuah kecakapan atau keberhasilan yang diperoleh seseorang setelah melakukan sebuah kegiatan dan proses belajar sehingga dalam diri seseorang tersebut mengalami perubahan tingkah laku sesuai dengan kompetensi belajarnya”. Sedangkan menurut Nurkencana (dalam Ade Sanjaya, 2011), “prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai atau diperoleh anak berupa nilai mata pelajaran. Ditambahkan bahwa prestasi belajar merupakan hasil yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar”.

V.                METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan metode Ex Post Fakto dan jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelatif. Penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian melihat kebelakang melalui data-data untuk menemukan faktor-faktor yang mendahului atau menentukan sebab-sebab yang mungkin atas peristiwa yang diteliti. Penelitian ini diarahkan untuk menguji hubungan antara tiga variabel yaitu dua variabel bebas (indenpenden) dan satu variabel terikat (dependen), presepsi keterampilan guru mengajar (X1) dan disiplin belajar (X2) dengan prestasi belajar matematika (Y).

VI.              BUKU REFERENSI
Darmadi, Hamid. 2010. Kemampuan Dasar Mengajar. Bandung: Alfabeta
                  Lubis Shayron.2011. Metodologi Penelitian Pendidikan. Padang: Sukabina Press
 Ricky Mudjiono dan Dicky Prihermono.2008.Kamus Umum Bahasa Indonesia.      Tanggerang: Scientific Press
   http://elnicovengeance.wordpress.com/2012/09/30/prestasi-belajar/

Kamis, 03 Januari 2013

SINOPSIS PROPOSAL PENELITIAN II


Judul    : Keterampilan Guru Mengajar dan Disiplin Belajar   Matematika Siswa.
A.    Latar Belakang Masalah                    
Sebagai seorang guru professional dituntut harus memiliki keterampilan dasar mengajar seperti membuka dan menutup pelajaran, keterampilan menjelaskan, keterampilan memberi penguatan,  keterampilan menggunkan media dan alat pembelajaran, keterampilan menyusun skenario pembelajaran, keterampilan mengadakan variasi belajar, keterampilan membimbing diskusi, keterampilan mengelolah kelas, keterampilan bertanya, dan keterampilan mengevaluasi pembelajaran. Selain keterampilan mengajar seorang guru, kedisiplinan belajar dari seorang siswa juga dituntut supaya konsep sederhana yang telah didapat dari sebuah proses pembelajaran dapat dikembangkan  dan lebih disempurnakan lagi. Keadaan yang sering terjadi siswa cenderung malas untuk mengulang pelajarannya dirumah apa lagi untuk mempelajari materi selanjutnya yang akan dibahas.  

B.     Rumusan Masalah                     
Dari uraian-uraian latar belakang  dan identifikasi  masalah yang telah dikemukakan diatas, maka dapat dinyatakan rumusan masalahnya, yaitu:
1.        Apakah  keterampilan guru mengajar itu sangat urnget dalam dunia pendidikan?
2.        Apakah disiplin belajar merupakan suatu tolak ukur keberhasilan siswa dalam menyerap materi yang telah disampaikan ?

C.    Tujuan Penulisan                    
Adapun yang menjadi tujuan penulisan ini adalah :
Untuk membuktikan apakah  keterampilan guru mengajar dan disiplin belajar memiliki peranan penting untuk mencapai pengertian  pendidikan sebagaimana yang tercantum dalam pasal 1 UU nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

D.    Manfaat Penulisan                  
Manfaat yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah :
1.      Bagi Guru
Mengingatkan kembali bahwa perlunya seorang guru professional memiliki keterampilan dasar mengajar secara utuh untuk dapat mencapai tujuan pendidikan.
2.    Bagi Siswa
Mengenali karakteristik seorang guru professional dan memiliki jiwa pendidik sekaligus pengajar serta mengajarkan siswa untuk menanamkan disiplin belajar yang baik agar dapat mencapai semua tujuan pembelajaran.
3.        Bagi Orang Tua
Mengingatkan kembali bahwa tanggung jawab mendidik dan mengajar siswa itu yang utama sekali terletak pada orang tua, dan sukses atau tidaknya seorang siswa dalam proses pembelajaran tergantung disiplin belajar yang diterapkan oleh orang tua dirumah serta motivasi yang telah dilakukan orang tua untuk anaknya.
4.        Bagi Masyarakat
Menambah pengetahuan mengenai masalah yang sering terjadi di dunia pendidikan yang dapat mempengaruhi prestasi belajar seorang siswa.
5.        Bagi Penulis
Menambah pengetahuan sekaligus mengingatkan kembali tanggung jawab dan keterampilan dasar yang harus dimiliki peneliti jika ingin menjadi guru professional.

E.     Materi dan Metodologi Penelitian:
1.      Materi Penelitian
a.  Keterampilan Guru  Mengajar
            Ricky Mudjiono dan Dicky Prihermono (2008:449) mengemukakan bahwa “ Keterampilan adalah kecakapan untuk menyelesaikan tugas’’.
             Dan Burton William cit Usman, Moh User (2006:21) mengemukakan bahwa,  ’Mengajar adalah membimbing kegiatan belajar siswa sehingga ia  mau belajar’’..
Sehingga dapat disimpulkan bahwa keterampilan guru mengajar adalah kecakapan seorang guru dalam membimbing kegiatan belajar siswa sehingga ia mau belajar untuk mencapai tujuan  pembelajaran.
             Usman, User Moh (2006:74) mengemukakan bahwa ada beberapa keterampilan - keterampilan mengajar (teaching skills) yang harus dimiliki seorang guru professional yang dapat dilatihan melalui micro - theaching yang dipelajari waktu kuliah untuk bekal mengajar baik di TK, SD, SMP, SMA yaitu :
1.   Keterampilan bertanya (questioning skllis)
2.   Keterampilan memberi penguatan (reinforcement skills)
3.   Keterampilan mengadakan variasi (variation skills)
4.   Keterampilan menjelaskan (explaning skills)
5.   Keterampilan membuka dan menutup pelajaran (set induction and closure)
6.   Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil
7.   Keterampilan mengelolah kelas
8.   Keterampilan mengajar perorangan                                         
b.       Disiplin Belajar
            Disiplin belajar bagi peserta didik adalah hal yang paling sulit untuk dipahami karena merupakan hal yang kompleks dan banyak kaitannya yaitu terkait dengan pengetahuan, sikap dan prilaku.
Ekosiswoyo dan Rachman (2000:97), disiplin hakikatnya adalah pernyataan sikap mental individu maupun masyarakat yang mencerminkan sikap ketaatan, kepatuhan yang di dukung oleh kesadaran untuk menunaikan tugas dan kewajiban dalam rangka pencapaian tujuan.
Slameto (2003:3) mengemukakan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman sendiri dalam interaksi dengan lingkungan.
            Dari kedua pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa disiplin belajar adalah suatu sikap dan perbuatan siswa dalam melaksanakan kewajiban belajar secara sadar dengan cara menaati peraturan yang ada di lingkungan sekolah maupun dirumah.
Menurut Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) (1997:15) disiplin dapat terjadi dengan beberapa cara yaitu :
a.       Disiplin tidak terjadi dengan sendirinya melainkan harus ditumbuhkan, dikembangkan dan diterapkan dalam semua aspek menerapkan sanksi ataupun ganjaran dan hukuman.
b.      Dalam membentuk disiplin ada pihak yang memiliki kekuasaan lebih besar sehingga mampu mempengaruhi tingkah laku pihak lain ke arah tingkah laku yang diingikannya.
c.       Disiplin seseorang adalah produk sosialisasi sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya, terutama lingkungan sosialnya. Oleh karena itu pembentukan disiplin tunduk pada kaidah-kaidah proses belajar.
Menurut Ekosiswoyo dan Rachman (2000:100-105) ada beberapa faktor yang dapat mengganggu terpeliharanya disiplin yaitu:
a.       Tipe kepemimpinan guru yang otoriter yang senantiasa mendiktekan kehendaknya tanpa memperhatikan kedaulatan siswa. Perbuatan seperti itu mengakibatkan siswa menjadi berpura-pura patuh, apatis atau sebaliknya.
b.      Sikap guru yang membiarkan siswa berbuat salah dan lebih mementingkan mata pelajaran dari pada siswanya.
c.       Lingkungan sekolah seperti hari-hari pertama dan hari-hari akhir sekolah, pergantian pelajaran, pergantian guru, jadwal yang kaku atau jadwal aktivitas sekolah yang kurang cermat, suasana yang gaduh, dll
d.      Lingkungan rumah atau keluarga seperti kurang perhatian orang tua, ketidak teraturan, pertengkaran, tekanan, dan sibuk dengan urusan masing-masing.
e.       Lingkungan atau situasi tempat tinggal seperti lingkungan kriminal, lingkungan bising, dan lingkungan minuman keras.
            Sfochah Sulistyowati (2001:3) menyebutkan agar seorang siswa dapat belajar dengan baik dia harus bersikap disiplin, terutama disiplin dalam hal-hal sebagai berikut:
a.       Disiplin dalam menepati jadwal belajar
b.      Disiplin dalam mengatasi semua godaan yang akan menunda waktu belajar
c.       Disiplin terhadap diri sendiri untuk menumbuhkan kemauan dan semangat belajar baik disekolah seperti menati tata tertib maupun dirumah seperti teratur dalam belajar
d.      Disiplin dalam menjaga kondisi fisik agar selalu sehat dan fit dengan cara makan yang teratur dan bergizi serta berolahraga secara teratur.
e.        
2. Metodologi Penelitian dan Jenis Penelitian  
Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan metode Ex Post Fakto dan jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelatif.  Penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian melihat kebelakang melalui data-data untuk menemukan faktor-faktor yang mendahului atau menentukan sebab-sebab yang mungkin atas peristiwa yang diteliti. Penelitian ini diarahkan untuk menguji hubungan antara tiga variabel yaitu satu variabel bebas (indenpenden) dan satu variabel terikat (dependen) keterampilan guru mengajar (X1) dengan disiplin belajar (Y1).

DAFTAR PUSTAKA
Lubis Shayron.2011. Metodologi Penelitian Pendidikan. Padang: Sukabina Press
Ricky Mudjiono dan Dicky Prihermono.2008.Kamus Umum Bahasa Indonesia.  Tanggerang: Scientific Press


NIDN: