Kamis, 03 Januari 2013

SINOPSIS PENELITIAN I



I.    Judul Penelitian
“Korelasi Persepsi Keterampilan Guru Mengajar dan Disiplin Belajar  dengan Prestasi Belajar Matematika Siswa kelas VII SMPN 11 Batam T.P 2012- 2013’’.
II.  Latar Belakang Pemilihan Judul Penelitian
 Kejenuhan belajar sering sekali terjadi pada proses pembelajaran matematika, dimana ada beberapa guru yang tidak mampu menerapkan secara maksimal keterampilan dasar mengajarnya. Bahkan ada beberapa siswa yang jadi malas mengikut proses pembelajar dikarnakan proses pembelajaran yang membosankan dan sangat memusingkan, sehingga siswa lebih memilih tidak hadir ke sekolah, sibuk mengobrol atau sibuk online dan smsan.
Sebagai seorang guru professional dituntut harus memiliki keterampilan dasar mengajar seperti membuka dan menutup pelajaran, keterampilan menjelaskan, keterampilan memberi penguatan,  keterampilan menggunkan media dan alat pembelajaran, keterampilan menyusun skenario pembelajaran, keterampilan mengadakan variasi belajar, keterampilan membimbing diskusi, keterampilan mengelolah kelas, keterampilan bertanya, dan keterampilan mengevaluasi pembelajaran. Tidak bisa dipungkiri begitu banyak kegagalan dalam proses pembelajaran yang diakibatkan karena kurangnya keterampilan guru dalam menjelaskan sehingga cenderung membuat siswa bosan, bingung dan bertambah pusing setiap harinya. Yang sangat perlu kita pahami disini adalah bagaimana seorang guru mampu memaksimalkan kemampuan dasarnya sebagai seorang guru professional dimana seorang guru mampu bertindak sebagai seorang pendidik dan pengajar. Kedekatan dan komunikasi yang baik antara siswa dan guru juga harus diperhatikan, sehingga ketika siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran dia tidak akan malu bertanya dan mengajak gurunya untuk berdiskusi. Seorang guru juga harus mampu menjadikan siswanya sebagai teman, anak, sahabat, pacar, dan keluarga dengan begitu maka akan terjalin hubungan emosional yang erat antara guru dan siswa sehingga semua masalah yang ditemui dalam proses pembelajaran akan dapat diselesaikan bersama-sama.
Matematika is easy artinya matematika itu mudah, hanya saja terkadang pemahaman dasar yang salah dan menyulitkan yang membuat kebanyakan siswa berpikir bahwa matematika itu sangat sulit dan begitu menakutkan apabila sudah tiba waktu ujian akhir sekolah. Penulis begitu yakin bahwa “Sesulit apapun pelajaran itu jika seorang guru memiliki keterampilan dasar sebagai seorang guru professional maka siswa akan dapat dengan mudah menguasai konsep untuk penyelesaian semua materi dengan baik dan terarah’’. Dengan kata lain yang harus dicapai seorang guru dari hasil akhir sebuah proses pembelajaran adalah bagaimana cara seorang siswa mampu menerapkan konsep secara rill dalam kehidupannya yang nyata, bukan hanya sekedar bagaimana mampu menyelesaikan pertanyaan yang pada saat itu saja, siswa membutuhkan suatu konsep sederhana yang mudah dikelolah secara rill, sehingga ketika siswa menemukan suatu persoalan lain yang berkaitan dengan pelajaran yang telah dipelajarinya maka dia akan mampu dengan mudah menyelesaikannya dengan konsep yang telah di dapatkannya dari hasil proses pembelajaran yang singkat dengan pemahaman yang sederhana, menarik dan dapat dikembangkan dengan disiplin belajar yang baik.
Selain keterampilan mengajar seorang guru, kedisiplinan belajar dari seorang siswa juga dituntut supaya konsep sederhana yang telah didapat dari sebuah proses pembelajaran dapat dikembangkan  dan lebih disempurnakan lagi. Keadaan yang sering terjadi siswa cenderung malas untuk mengulang pelajarannya dirumah apa lagi untuk mempelajari materi selanjutnya yang akan dibahas.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis bermaksud mengadakan penelitian tentang “Korelasi Persepsi Keterampilan Guru Mengajar dan Disiplin Belajar Dengan Prestasi Belajar Matematika Siswa kelas VII SMPN 11 Batam T.P 2012- 2013.          
III.  Identifikasi Masalah
Dari uraian-uraian latar belakang pemilihan judul atau masalah yang telah dikemukakan diatas, maka dapat didefinisikan identifikasi masalahnya, yaitu:
1.      Keterampilan guru mengajar di dalam kelas
2.      Persepsi siswa tentang keterampilan guru mengajar didalam kelas
3.      Disiplin belajar siswa di sekolah maupun dirumah dalam mengulang kembali pelajaran yang telah dibahas.
IV.  Batasan Masalah
Agar permasalahan dalam penelitian ini lebih jelas dan terarah perlu adanya batasan masalah agar  tujuan yang diinginkan dapat tercapai, maka penulis membatasi penelitian ini pada korelasi persepsi keterampilan guru mengajar, disiplin belajar, dan motivasi orang tua dengan prestasi belajar matematika siswa pada pokok bahasan pecahan campuran.
V.  Rumusan Masalah Penelitian
Dari uraian-uraian latar belakang pemilihan judul atau masalah yang telah dikemukakan diatas, maka dapat dinyatakan masalahnya, yaitu:
1.        Apakah ada hubungan yang signifikan antara persepsi keterampilan guru mengajar dengan prestasi belajar matematika kelas VII SMPN 11 Batam T.P 2011-2012 ?
2.        Apakah ada hubungan yang signifikan antara disiplin belajar dengan prestasi belajar matematika kelas VII SMPN 11 Batam T.P 2011-2012 ?
3.        Apakah ada hubungan yang signifikan antara persepsi keterampilan guru  mengajar dan disiplin belajar dengan prestasi belajar matematikan siswa kelas VII SMPN 11 Batam T.P 2011-2012 ?         
VI.  Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah : Untuk membuktikan apakah ada hubungan yang signifikan setelah dilakukannya penelitian korelasi persepsi keterampilan guru mengajar dan disiplin belajar dengan prestasi belajar matematika siswa kelas VII SMPN 11 Batam T.P 2012-2013.
VII.  Manfaat Penelitian
Manfaat yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah :
1.      Bagi Guru
 Mengingatkan kembali bahwa perlunya seorang guru professional memiliki keterampilan dasar mengajar secara utuh untuk dapat mencapai tujuan pendidikan.

2.      Bagi Siswa
Mengenali karakteristik seorang guru professional dan memiliki jiwa pendidik sekaligus pengajar serta mengajarkan siswa untuk menanamkan disiplin belajar yang baik agar dapat mencapai semua tujuan pembelajaran.
3.      Bagi Orang Tua
Mengingatkan kembali bahwa tanggung jawab mendidik dan mengajar siswa itu yang utama sekali terletak pada orang tua, dan sukses atau tidaknya seorang siswa dalam proses pembelajaran tergantung disiplin belajar yang diterapkan oleh orang tua dirumah serta motivasi yang telah dilakukan orang tua untuk anaknya.
4.      Bagi Masyarakat
Menambah pengetahuan mengenai masalah yang sering terjadi di dunia pendidikan yang dapat mempengaruhi prestasi belajar seorang siswa.
5.      Bagi Peneliti
Menambah pengetahuan sekaligus mengingatkan kembali tanggung jawab dan keterampilan dasar yang harus dimiliki peneliti jika ingin menjadi guru professional.
VIII. Tinjauan/Kajian Pustaka
8.1.     Persepsi
            Slameto (2010:102) mengatakan : Persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atas informasi kedalam otak manusia, melalui persepsi manusia terus menerus mengadakan hubungan dengan lingkungan. Hubungan ini dilakukan lewat inderanya, yaitu indera penglihat, pendengar, peraba, perasa dan pencium.

         ‘’Persepsi merupakan kemampuan siswa untuk membuat pilihan diatara dua stimulus/perangsang berdasarkan perbedaan fisik yang khusus pada masing-masing stimulus’’(Iskandar 2009:176).
           Menurut Walgito cit Athiyytun 2007:19 mengemukakan bahwa ada empat tahapan dalam proses terbentuknya persepsi, yaitu :
a.    Proses fisik, yaitu proses ditangkapnya suatu stimulus oleh alat indera  manusia.
b.   Proses fisiologis, yaitu diteruskannya stimulus yang diterima oleh reseptor ke otak melalui syaraf-syaraf sensorik.
c.    Proses psikologis yaitu proses timbulnya kesadaran individu stimulus yang diterima reseptornya.
d.   Hasil dari proses persepsi yaitu, berupa tanggapan dan prilaku.
Rounded Rectangle: Proses KomunikasiBagan proses terbentuknya persepsi terhadap orang lain (Muharto, 2006:20).








Bevel: Unsur Sosial Budaya
(Bersifat Pribadi dan Subjektif)
 








Bagan 8.1 Bagan Proses Pembentukan persesi terhadap orang lain.

                 Menurut Walgito (2004 :70), faktor-faktor yang berperan dalam pembentukan persepsi adalah:
a.       Objek yang dipersiapkan
Objek menimbulkan stimulus yang mengenai alat indera atau reseptor. Stimulus dapat datang dari luar individu yang mempersiapkannya tetapi juga dapat datang dari luar individu yang bersangkutan langsung mengenai syaraf yang bekerja sebagai reseptor.
b.      Alat indera, syaraf dan pusat susunan syaraf
Alat indera atau reseptor merupakan alat untuk menerima stimulus dan disamping itu juga harus ada syaraf sensoris sebagai alat untuk meneruskan stimulus yang diterima reseptor ke pusat susunan syaraf yaitu otak sebagai pusat kesadaran.
c.       Perhatian
Untuk menyadari atau mengadakan persepsi diperlukan perhatian yaitu merupakan langkah pertama sebagai suatu persiapan melakukan persepsi Perhatian merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas individu yang ditunjukkan kepada sesuatu atau sekelompok objek.
8.2.     Keterampilan Guru  Mengajar
               Ricky Mudjiono dan Dicky Prihermono (2008:449) mengemukakan bahwa “ Keterampilan adalah kecakapan untuk menyelesaikan tugas’’.
             Dan Burton William cit Usman, Moh User (2006:21) mengemukakan bahwa,  ’Mengajar adalah membimbing kegiatan belajar siswa sehingga ia  mau belajar’’..
Sehingga dapat disimpulkan bahwa keterampilan guru mengajar adalah kecakapan seorang guru dalam membimbing kegiatan belajar siswa sehingga ia mau belajar untuk mencapai tujuan  pembelajaran.
             Usman, User Moh (2006:74) mengemukakan bahwa ada beberapa keterampilan - keterampilan mengajar (teaching skills) yang harus dimiliki seorang guru professional yang dapat dilatihan melalui micro - theaching yang dipelajari waktu kuliah untuk bekal mengajar baik di TK, SD, SMP, SMA yaitu :
1.   Keterampilan bertanya (questioning skllis)
2.   Keterampilan memberi penguatan (reinforcement skills)
3.   Keterampilan mengadakan variasi (variation skills)
4.   Keterampilan menjelaskan (explaning skills)
5.   Keterampilan membuka dan menutup pelajaran (set induction and closure)
6.   Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil
7.   Keterampilan mengelolah kelas
8.   Keterampilan mengajar perorangan                                         
8.3.      Disiplin Belajar
            Disiplin belajar bagi peserta didik adalah hal yang paling sulit untuk dipahami karena merupakan hal yang kompleks dan banyak kaitannya yaitu terkait dengan pengetahuan, sikap dan prilaku.
Ekosiswoyo dan Rachman (2000:97), disiplin hakikatnya adalah pernyataan sikap mental individu maupun masyarakat yang mencerminkan sikap ketaatan, kepatuhan yang di dukung oleh kesadaran untuk menunaikan tugas dan kewajiban dalam rangka pencapaian tujuan.
Slameto (2003:3) mengemukakan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman sendiri dalam interaksi dengan lingkungan.
            Dari kedua pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa disiplin belajar adalah suatu sikap dan perbuatan siswa dalam melaksanakan kewajiban belajar secara sadar dengan cara menaati peraturan yang ada di lingkungan sekolah maupun dirumah.
Menurut Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) (1997:15) disiplin dapat terjadi dengan beberapa cara yaitu :
a.       Disiplin tidak terjadi dengan sendirinya melainkan harus ditumbuhkan, dikembangkan dan diterapkan dalam semua aspek menerapkan sanksi ataupun ganjaran dan hukuman.
b.      Dalam membentuk disiplin ada pihak yang memiliki kekuasaan lebih besar sehingga mampu mempengaruhi tingkah laku pihak lain ke arah tingkah laku yang diingikannya.
c.       Disiplin seseorang adalah produk sosialisasi sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya, terutama lingkungan sosialnya. Oleh karena itu pembentukan disiplin tunduk pada kaidah-kaidah proses belajar.
Menurut Ekosiswoyo dan Rachman (2000:100-105) ada beberapa faktor yang dapat mengganggu terpeliharanya disiplin yaitu:
a.       Tipe kepemimpinan guru yang otoriter yang senantiasa mendiktekan kehendaknya tanpa memperhatikan kedaulatan siswa. Perbuatan seperti itu mengakibatkan siswa menjadi berpura-pura patuh, apatis atau sebaliknya.
b.      Sikap guru yang membiarkan siswa berbuat salah dan lebih mementingkan mata pelajaran dari pada siswanya.
c.       Lingkungan sekolah seperti hari-hari pertama dan hari-hari akhir sekolah, pergantian pelajaran, pergantian guru, jadwal yang kaku atau jadwal aktivitas sekolah yang kurang cermat, suasana yang gaduh, dll
d.      Lingkungan rumah atau keluarga seperti kurang perhatian orang tua, ketidak teraturan, pertengkaran, tekanan, dan sibuk dengan urusan masing-masing.
e.       Lingkungan atau situasi tempat tinggal seperti lingkungan kriminal, lingkungan bising, dan lingkungan minuman keras.
            Sfochah Sulistyowati (2001:3) menyebutkan agar seorang siswa dapat belajar dengan baik dia harus bersikap disiplin, terutama disiplin dalam hal-hal sebagai berikut:
a.       Disiplin dalam menepati jadwal belajar
b.      Disiplin dalam mengatasi semua godaan yang akan menunda waktu belajar
c.       Disiplin terhadap diri sendiri untuk menumbuhkan kemauan dan semangat belajar baik disekolah seperti menati tata tertib maupun dirumah seperti teratur dalam belajar
d.      Disiplin dalam menjaga kondisi fisik agar selalu sehat dan fit dengan cara makan yang teratur dan bergizi serta berolahraga secara teratur..

8.4.  Prestasi Belajar
               Darmadi (2010:187) mengemukakan bahwa, ‘’prestasi belajar merupakan hasil dari interaksi berbagai faktor, baik faktor internal maupun eksternal’’.
Slameto (2002:53) menyatakan ada dua faktor yang mempengauhi prestasi belajar siswa, yaitu faktor intern dan ekstern. Faktor intern terdiri dari : faktor jasmani,  psikologi, dan kelelahan misalnya kesehatan, kondisi tubuh, IQ, motivasi, disiplin belajar, perhatian, bakat, dan kematangan. Sedangkan faktor ekstern terdiri dari faktor keluarga dan sekolah, misalnya faktor motivasi dari orang tua, relasi antar keluarga, suasana rumah, keterampilan guru mengajar dan sarana prasarana.
8.5.      Hipotesis Penelitian
               Hipotesis penelitian / Hipotesis alternatif yang penulis ajukan dalam penelitian ini adalah :
H1P           : Terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi keterampilan guru mengajar dengan prestasi belajar matematika siswa kelas VII SMPN 11 Batam T.P 2012- 2013.
H0P           : Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi keterampilan guru mengajar dengan prestasi belajar matematika siswa kelas VII SMPN 11 Batam T.P 2012- 2013.
H1D           : Terdapat hubungan yang signifikan antara disiplin belajar dengan prestasi belajar matematika siswa kelas VII SMPN 11 Batam T.P 2012- 2013.
H0D           : Tidak terdapat  hubungan yang signifikan antara disiplin belajar  dengan prestasi belajar matematika siswa kelas VII SMPN 11 Batam T.P 2012- 2013.
H1PD      : Terdapat pengaruh yang signifikan terhadap korelasi persepsi keterampilan guru mengajar dan disiplin belajar dengan prestasi belajar matematika pokok bahasan pecahan campuran siswa kelas VII SMPN 11 Batam T.P 2012- 2013.
H0PD        : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap korelasi persepsi keterampilan guru mengajar dan disiplin belajar dengan prestasi belajar matematika pokok bahasan pecahan campuran siswa kelas VII SMPN 11 Batam T.P 2012- 2013.    .
Keterangan :
H1P   = (P)Menyatakan presepsi keterampilan guru mengajar.
H1D  = (D)Menyatakan disiplin belajar.
H1PD = (PD)Menyatakan gabungan antara presepsi keterampilan guru mengajar dan disiplin belajar.

IX.  Metodologi Penelitian
9.1. Metodologi dan Jenis Penelitian
   Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan metode Ex Post Fakto dan jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelatif. Penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian melihat kebelakang melalui data-data untuk menemukan faktor-faktor yang mendahului atau menentukan sebab-sebab yang mungkin atas peristiwa yang diteliti. Penelitian ini diarahkan untuk menguji hubungan antara tiga variabel yaitu dua variabel bebas (indenpenden) dan satu variabel terikat (dependen), presepsi keterampilan guru mengajar (X1) dan disiplin belajar (X2) dengan prestasi belajar matematika (Y).
9.2.  Populasi dan Sampel
               Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang menpunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2011:61). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMPN 11 Batam T.P 2012- 2013.
               ‘’Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2011:62)’’. Karena penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, maka teknik sampling yang digunakan adalah Simple Random Sampling, karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.
9.3. Instrumen Penelitian
               Nana Sudjana & Ibrahim (2001:97) mengemukakan bahwa   “Instrumen penelitian sebagai alat pengumpulan data harus betul-betul dirancang dan dibuat sedemikian rupa sehingga menghasilkan data empiris sebagaimana adanya’’.
Dalam penelitian ini, instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner, dan dokumentasi.

1.   Kuesioner
                        Kuesioner yang digunakan untuk menjaring data Keterampilan Guru Mengajar, Disiplin Belajar dan Motivasi Orang Tua siswa kelas VII SMPN 11 Batam T.P 2012-2013 adalah berupa angket.

Angket yang disusun dalam bentuk sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya (Arikunto Suharsimi , 1999: 140).
Angket ini disusun sedemikian rupa sehingga responden bebas untuk mengungkapkan pendapatnya dalam memilih jawaban, sehingga data akan terkumpul sesuai dengan kenyataan yang terjadi di lapangan.
2.      Dokumentasi
Dokumentasi berupa data dalam bentuk nilai rata-rata rapot pada semester ganjil siswa kelas VII SMPN 11 Batam T.P 2012-2013.
9.4. Teknik Pengumpulan Data
         Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah Kuesioner dan Dokumentasi.
1.      Kuesioner (angket)
   Angket digunakan untuk mengumpulkan data-data dari variabel bebas yaitu persepsi keterampilan guru mengajar, disiplin belajar dan motivasi orang tua pada siswa yang menjadi sampel. Angket-angket tersebut diisi oleh setiap responden pada waktu dan tempat yang sama. Data-data yang diperoleh dari pengisian angket ini merupakan data primer.
2.        Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data tentang variabel terikat yaitu data mengenai tingkat prestasi siswa yang berupa rata-rata dari nilai UTS dan UAS semester ganjil matematika siswa yang menjadi sampel pada semester ganjil. Dokumentasi tentang tingkat prestasi siswa diperoleh dari pihak guru yang mengajar di setiap kelas VII . Dan data-data yang diperoleh dari dokumentasi ini merupakan data sekunder.
9.5.  Tehnik Analisis Data
Data yang terkumpul di dalam penelitian merupakan data yang harus diolah secara teliti, cermat dan sistematis. Data yang diperoleh akan dianalisis dengan teknik analisis data deskriptif. Syahron Lubis (2011:86) mengemukakan bahwa, ‘’Analisis data deskriptif adalah analisis data yang hasilnya menjelaskan keberadaan variable yang diteliti’’.
9.6.   Jadwal Pelaksanaan
1.      Penyusunan Instrumen Penelitian : 3 Minggu
2.      Pengumpulan Data : 3 Minggu
3.      Analisis Data : 2 Minggu
4.      Penyusunan Laporan : 4 Minggu



DAFTAR PUSTAKA
           Arikunto, Suharsimi.1999. Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara
           Darmadi, Hamid. 2010. Kemampuan Dasar Mengajar. Bandung: Alfabeta
           Iskandar.2009. Psikologi Pendidikan (sebuah orientasi baru). Ciputat: Gaung Persada Press
           Lubis Shayron.2011. Metodologi Penelitian Pendidikan. Padang: Sukabina Press
           Ricky Mudjiono dan Dicky Prihermono.2008.Kamus Umum Bahasa Indonesia.  Tanggerang: Scientific Press
           Sudjana N dan Ibrahim. 2001. Penelitian dan Penilaian Pendidikan.
Bandung: Sinar Baru Algesindo.

           Sugiyono. 2011. Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta
                          Slameto.2010. Belajar & Faktor-Faktor yang mempengaruhi. Jakarta: PT Rineka Cipta.

           Usman, User Moh. 2006. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosda karya.
                          Walgito, Bimo. 2004. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset.



                                                                                                     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar