I. Judul
Penelitian
“Korelasi Persepsi Keterampilan Guru Mengajar dan Disiplin
Belajar dengan Prestasi Belajar
Matematika Siswa kelas VII SMPN 11 Batam T.P 2012- 2013’’.
II. Latar
Belakang Pemilihan Judul Penelitian
Kejenuhan belajar sering sekali terjadi pada
proses pembelajaran matematika, dimana ada beberapa guru yang tidak mampu
menerapkan secara maksimal keterampilan dasar mengajarnya. Bahkan ada beberapa
siswa yang jadi malas mengikut proses pembelajar dikarnakan proses pembelajaran
yang membosankan dan sangat memusingkan, sehingga siswa lebih memilih tidak
hadir ke sekolah, sibuk mengobrol atau sibuk online dan smsan.
Sebagai
seorang guru professional dituntut harus memiliki keterampilan dasar mengajar
seperti membuka dan menutup pelajaran, keterampilan menjelaskan, keterampilan
memberi penguatan, keterampilan
menggunkan media dan alat pembelajaran, keterampilan menyusun skenario
pembelajaran, keterampilan mengadakan variasi belajar, keterampilan membimbing
diskusi, keterampilan mengelolah kelas, keterampilan bertanya, dan keterampilan
mengevaluasi pembelajaran. Tidak bisa dipungkiri begitu banyak kegagalan dalam
proses pembelajaran yang diakibatkan karena kurangnya keterampilan guru dalam
menjelaskan sehingga cenderung membuat siswa bosan, bingung dan bertambah
pusing setiap harinya. Yang sangat perlu kita pahami disini adalah bagaimana
seorang guru mampu memaksimalkan kemampuan dasarnya sebagai seorang guru professional
dimana seorang guru mampu bertindak sebagai seorang pendidik dan pengajar.
Kedekatan dan komunikasi yang baik antara siswa dan guru juga harus
diperhatikan, sehingga ketika siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi
pelajaran dia tidak akan malu bertanya dan mengajak gurunya untuk berdiskusi.
Seorang guru juga harus mampu menjadikan siswanya sebagai teman, anak, sahabat,
pacar, dan keluarga dengan begitu maka akan terjalin hubungan emosional yang
erat antara guru dan siswa sehingga semua masalah yang ditemui dalam proses
pembelajaran akan dapat diselesaikan bersama-sama.
Matematika
is easy artinya matematika itu mudah, hanya saja terkadang pemahaman dasar yang
salah dan menyulitkan yang membuat kebanyakan siswa berpikir bahwa matematika
itu sangat sulit dan begitu menakutkan apabila sudah tiba waktu ujian akhir
sekolah. Penulis begitu yakin bahwa “Sesulit apapun pelajaran itu jika seorang
guru memiliki keterampilan dasar sebagai seorang guru professional maka siswa akan
dapat dengan mudah menguasai konsep untuk penyelesaian semua materi dengan baik
dan terarah’’. Dengan kata lain yang harus dicapai seorang guru dari hasil
akhir sebuah proses pembelajaran adalah bagaimana cara seorang siswa mampu
menerapkan konsep secara rill dalam kehidupannya yang nyata, bukan hanya
sekedar bagaimana mampu menyelesaikan pertanyaan yang pada saat itu saja, siswa
membutuhkan suatu konsep sederhana yang mudah dikelolah secara rill, sehingga
ketika siswa menemukan suatu persoalan lain yang berkaitan dengan pelajaran
yang telah dipelajarinya maka dia akan mampu dengan mudah menyelesaikannya
dengan konsep yang telah di dapatkannya dari hasil proses pembelajaran yang
singkat dengan pemahaman yang sederhana, menarik dan dapat dikembangkan dengan
disiplin belajar yang baik.
Selain
keterampilan mengajar seorang guru, kedisiplinan belajar dari seorang siswa
juga dituntut supaya konsep sederhana yang telah didapat dari sebuah proses
pembelajaran dapat dikembangkan dan
lebih disempurnakan lagi. Keadaan yang sering terjadi siswa cenderung malas
untuk mengulang pelajarannya dirumah apa lagi untuk mempelajari materi
selanjutnya yang akan dibahas.
Berdasarkan
uraian diatas, maka penulis bermaksud mengadakan penelitian tentang “Korelasi Persepsi
Keterampilan Guru Mengajar dan Disiplin Belajar Dengan Prestasi Belajar
Matematika Siswa kelas VII SMPN 11 Batam T.P 2012- 2013.
III. Identifikasi
Masalah
Dari
uraian-uraian latar belakang pemilihan judul atau masalah yang telah
dikemukakan diatas, maka dapat didefinisikan identifikasi masalahnya, yaitu:
1. Keterampilan guru mengajar di dalam kelas
2. Persepsi siswa tentang keterampilan guru mengajar
didalam kelas
3. Disiplin belajar siswa di sekolah maupun dirumah dalam
mengulang kembali pelajaran yang telah dibahas.
IV. Batasan
Masalah
Agar
permasalahan dalam penelitian ini lebih jelas dan terarah perlu adanya batasan
masalah agar tujuan yang diinginkan
dapat tercapai, maka penulis membatasi penelitian ini pada korelasi persepsi
keterampilan guru mengajar, disiplin belajar, dan motivasi orang tua dengan
prestasi belajar matematika siswa pada pokok bahasan pecahan campuran.
V. Rumusan
Masalah Penelitian
Dari
uraian-uraian latar belakang pemilihan judul atau masalah yang telah
dikemukakan diatas, maka dapat dinyatakan masalahnya, yaitu:
1.
Apakah ada hubungan yang signifikan antara persepsi keterampilan guru mengajar dengan
prestasi belajar matematika
kelas VII SMPN 11 Batam T.P 2011-2012 ?
2.
Apakah ada hubungan yang signifikan antara disiplin belajar dengan prestasi
belajar matematika kelas VII SMPN
11 Batam
T.P
2011-2012 ?
3.
Apakah ada hubungan yang signifikan antara persepsi keterampilan guru mengajar dan disiplin belajar dengan
prestasi belajar matematikan siswa
kelas VII SMPN 11 Batam T.P 2011-2012 ?
VI. Tujuan Penelitian
Adapun
yang menjadi tujuan penelitian ini adalah : Untuk membuktikan apakah ada
hubungan yang signifikan setelah dilakukannya penelitian korelasi persepsi keterampilan
guru mengajar dan disiplin belajar dengan prestasi belajar matematika siswa
kelas VII SMPN 11 Batam T.P 2012-2013.
VII. Manfaat Penelitian
Manfaat
yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah :
1.
Bagi Guru
Mengingatkan kembali bahwa perlunya seorang
guru professional memiliki keterampilan dasar mengajar secara utuh untuk dapat
mencapai tujuan pendidikan.
2.
Bagi Siswa
Mengenali karakteristik
seorang guru professional dan memiliki jiwa pendidik sekaligus pengajar serta mengajarkan
siswa untuk menanamkan disiplin belajar yang baik agar dapat mencapai semua
tujuan pembelajaran.
3.
Bagi Orang Tua
Mengingatkan
kembali bahwa tanggung jawab mendidik dan mengajar siswa itu yang utama sekali
terletak pada orang tua, dan sukses atau tidaknya seorang siswa dalam proses
pembelajaran tergantung disiplin belajar yang diterapkan oleh orang tua dirumah
serta motivasi yang telah dilakukan orang tua untuk anaknya.
4.
Bagi Masyarakat
Menambah
pengetahuan mengenai masalah yang sering terjadi di dunia pendidikan yang dapat
mempengaruhi prestasi belajar seorang siswa.
5.
Bagi Peneliti
Menambah
pengetahuan sekaligus mengingatkan kembali tanggung jawab dan keterampilan
dasar yang harus dimiliki peneliti jika ingin menjadi guru professional.
VIII. Tinjauan/Kajian Pustaka
8.1.
Persepsi
Slameto (2010:102) mengatakan : Persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atas informasi
kedalam otak manusia, melalui persepsi manusia terus menerus mengadakan
hubungan dengan lingkungan. Hubungan ini dilakukan lewat inderanya, yaitu
indera penglihat, pendengar, peraba, perasa dan pencium.
‘’Persepsi merupakan kemampuan siswa untuk
membuat pilihan diatara dua stimulus/perangsang berdasarkan perbedaan fisik
yang khusus pada masing-masing stimulus’’(Iskandar 2009:176).
Menurut Walgito cit Athiyytun 2007:19
mengemukakan bahwa ada empat tahapan dalam proses terbentuknya persepsi, yaitu
:
a.
Proses fisik,
yaitu proses ditangkapnya suatu stimulus oleh alat indera manusia.
b.
Proses
fisiologis, yaitu diteruskannya stimulus yang diterima oleh reseptor ke otak
melalui syaraf-syaraf sensorik.
c.
Proses
psikologis yaitu proses timbulnya kesadaran individu stimulus yang diterima
reseptornya.
d.
Hasil dari
proses persepsi yaitu, berupa tanggapan dan prilaku.
Bagan proses terbentuknya persepsi terhadap orang lain
(Muharto, 2006:20).
Bagan 8.1 Bagan Proses Pembentukan persesi terhadap
orang lain.
Menurut Walgito (2004 :70), faktor-faktor yang
berperan dalam pembentukan persepsi adalah:
a.
Objek yang
dipersiapkan
Objek menimbulkan stimulus yang mengenai alat indera
atau reseptor. Stimulus dapat datang dari luar individu yang mempersiapkannya
tetapi juga dapat datang dari luar individu yang bersangkutan langsung mengenai
syaraf yang bekerja sebagai reseptor.
b.
Alat indera,
syaraf dan pusat susunan syaraf
Alat indera atau reseptor merupakan alat untuk
menerima stimulus dan disamping itu juga harus ada syaraf sensoris sebagai alat
untuk meneruskan stimulus yang diterima reseptor ke pusat susunan syaraf yaitu
otak sebagai pusat kesadaran.
c.
Perhatian
Untuk menyadari atau mengadakan persepsi diperlukan
perhatian yaitu merupakan langkah pertama sebagai suatu persiapan melakukan
persepsi Perhatian merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas
individu yang ditunjukkan kepada sesuatu atau sekelompok objek.
8.2. Keterampilan
Guru Mengajar
Ricky
Mudjiono dan Dicky Prihermono (2008:449) mengemukakan bahwa “ Keterampilan adalah kecakapan untuk
menyelesaikan tugas’’.
Dan
Burton William cit Usman, Moh User (2006:21) mengemukakan bahwa, ‘’Mengajar
adalah membimbing kegiatan belajar siswa sehingga ia mau belajar’’..
Sehingga
dapat disimpulkan bahwa keterampilan guru mengajar adalah kecakapan seorang
guru dalam membimbing kegiatan belajar siswa sehingga ia mau belajar untuk
mencapai tujuan pembelajaran.
Usman,
User Moh (2006:74) mengemukakan bahwa ada beberapa keterampilan - keterampilan
mengajar (teaching skills) yang harus
dimiliki seorang guru professional yang dapat dilatihan melalui micro - theaching
yang dipelajari waktu kuliah untuk bekal mengajar baik di TK, SD, SMP, SMA yaitu
:
1.
Keterampilan
bertanya (questioning skllis)
2.
Keterampilan
memberi penguatan (reinforcement skills)
3.
Keterampilan
mengadakan variasi (variation skills)
4.
Keterampilan
menjelaskan (explaning skills)
5.
Keterampilan
membuka dan menutup pelajaran (set induction and closure)
6.
Keterampilan
membimbing diskusi kelompok kecil
7.
Keterampilan
mengelolah kelas
8.
Keterampilan
mengajar perorangan
8.3.
Disiplin Belajar
Disiplin belajar bagi peserta didik
adalah hal yang paling sulit untuk dipahami karena merupakan hal yang kompleks
dan banyak kaitannya yaitu terkait dengan pengetahuan, sikap dan prilaku.
Ekosiswoyo dan
Rachman (2000:97), disiplin hakikatnya
adalah pernyataan sikap mental individu maupun masyarakat yang mencerminkan
sikap ketaatan, kepatuhan yang di dukung oleh kesadaran untuk menunaikan tugas
dan kewajiban dalam rangka pencapaian tujuan.
Slameto (2003:3)
mengemukakan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai
hasil pengalaman sendiri dalam interaksi dengan lingkungan.
Dari kedua pengertian diatas maka
dapat disimpulkan bahwa disiplin belajar adalah suatu sikap dan perbuatan siswa
dalam melaksanakan kewajiban belajar secara sadar dengan cara menaati peraturan
yang ada di lingkungan sekolah maupun dirumah.
Menurut
Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) (1997:15) disiplin dapat terjadi dengan
beberapa cara yaitu :
a.
Disiplin tidak
terjadi dengan sendirinya melainkan harus ditumbuhkan, dikembangkan dan
diterapkan dalam semua aspek menerapkan sanksi ataupun ganjaran dan hukuman.
b.
Dalam membentuk
disiplin ada pihak yang memiliki kekuasaan lebih besar sehingga mampu
mempengaruhi tingkah laku pihak lain ke arah tingkah laku yang diingikannya.
c.
Disiplin
seseorang adalah produk sosialisasi sebagai hasil interaksi dengan
lingkungannya, terutama lingkungan sosialnya. Oleh karena itu pembentukan
disiplin tunduk pada kaidah-kaidah proses belajar.
Menurut
Ekosiswoyo dan Rachman (2000:100-105) ada beberapa faktor yang dapat mengganggu
terpeliharanya disiplin yaitu:
a.
Tipe
kepemimpinan guru yang otoriter yang senantiasa mendiktekan kehendaknya tanpa
memperhatikan kedaulatan siswa. Perbuatan seperti itu mengakibatkan siswa menjadi
berpura-pura patuh, apatis atau sebaliknya.
b.
Sikap guru yang
membiarkan siswa berbuat salah dan lebih mementingkan mata pelajaran dari pada
siswanya.
c.
Lingkungan
sekolah seperti hari-hari pertama dan hari-hari akhir sekolah, pergantian
pelajaran, pergantian guru, jadwal yang kaku atau jadwal aktivitas sekolah yang
kurang cermat, suasana yang gaduh, dll
d.
Lingkungan rumah
atau keluarga seperti kurang perhatian orang tua, ketidak teraturan,
pertengkaran, tekanan, dan sibuk dengan urusan masing-masing.
e.
Lingkungan atau
situasi tempat tinggal seperti lingkungan kriminal, lingkungan bising, dan
lingkungan minuman keras.
Sfochah Sulistyowati (2001:3)
menyebutkan agar seorang siswa dapat belajar dengan baik dia harus bersikap
disiplin, terutama disiplin dalam hal-hal sebagai berikut:
a.
Disiplin dalam
menepati jadwal belajar
b.
Disiplin dalam
mengatasi semua godaan yang akan menunda waktu belajar
c.
Disiplin
terhadap diri sendiri untuk menumbuhkan kemauan dan semangat belajar baik
disekolah seperti menati tata tertib maupun dirumah seperti teratur dalam
belajar
d.
Disiplin dalam
menjaga kondisi fisik agar selalu sehat dan fit dengan cara makan yang teratur
dan bergizi serta berolahraga secara teratur..
8.4. Prestasi Belajar
Darmadi
(2010:187) mengemukakan bahwa, ‘’prestasi belajar merupakan hasil dari interaksi
berbagai faktor, baik faktor internal maupun eksternal’’.
Slameto (2002:53) menyatakan ada dua faktor yang
mempengauhi prestasi belajar siswa, yaitu faktor intern dan ekstern. Faktor
intern terdiri dari : faktor jasmani, psikologi,
dan kelelahan misalnya kesehatan, kondisi tubuh, IQ, motivasi, disiplin
belajar, perhatian, bakat, dan kematangan. Sedangkan faktor ekstern terdiri
dari faktor keluarga dan sekolah, misalnya faktor motivasi dari orang tua,
relasi antar keluarga, suasana rumah, keterampilan guru mengajar dan sarana
prasarana.
8.5.
Hipotesis
Penelitian
Hipotesis penelitian
/ Hipotesis alternatif yang penulis ajukan dalam penelitian ini adalah :
H1P :
Terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi
keterampilan guru mengajar dengan prestasi belajar
matematika siswa kelas VII SMPN 11 Batam T.P
2012- 2013.
H0P :
Tidak terdapat hubungan yang
signifikan antara persepsi
keterampilan guru mengajar dengan prestasi
belajar matematika siswa kelas VII SMPN 11 Batam T.P 2012-
2013.
H1D : Terdapat hubungan yang
signifikan antara disiplin belajar
dengan
prestasi belajar matematika siswa kelas
VII
SMPN 11 Batam T.P 2012- 2013.
H0D :
Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara disiplin belajar dengan prestasi belajar matematika siswa kelas VII SMPN 11 Batam T.P 2012-
2013.
H1PD : Terdapat pengaruh yang signifikan terhadap
korelasi persepsi keterampilan guru mengajar dan disiplin belajar dengan
prestasi belajar matematika pokok bahasan pecahan campuran siswa kelas VII SMPN
11 Batam T.P 2012- 2013.
H0PD : Tidak terdapat pengaruh yang
signifikan terhadap korelasi persepsi keterampilan guru mengajar dan disiplin belajar
dengan prestasi belajar matematika pokok bahasan pecahan campuran siswa kelas VII
SMPN 11 Batam T.P 2012- 2013. .
Keterangan
:
H1P = (P)Menyatakan presepsi keterampilan guru mengajar.
H1D =
(D)Menyatakan disiplin belajar.
H1PD =
(PD)Menyatakan gabungan
antara presepsi keterampilan guru mengajar dan disiplin belajar.
IX. Metodologi
Penelitian
9.1.
Metodologi dan Jenis Penelitian
Penelitian
ini merupakan penelitian yang menggunakan metode Ex Post Fakto dan jenis
penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelatif. Penelitian yang dilakukan untuk
meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian melihat kebelakang melalui
data-data untuk menemukan faktor-faktor yang mendahului atau menentukan
sebab-sebab yang mungkin atas peristiwa yang diteliti. Penelitian ini diarahkan
untuk menguji hubungan antara tiga
variabel yaitu dua variabel
bebas (indenpenden) dan satu variabel
terikat (dependen), presepsi
keterampilan guru mengajar (X1) dan disiplin belajar (X2) dengan prestasi belajar
matematika (Y).
9.2. Populasi
dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas : obyek/subyek yang menpunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan
(Sugiyono, 2011:61). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMPN
11 Batam T.P 2012- 2013.
‘’Sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2011:62)’’. Karena
penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, maka teknik sampling yang
digunakan adalah Simple
Random Sampling, karena
pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa
memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.
9.3. Instrumen Penelitian
Nana
Sudjana & Ibrahim (2001:97) mengemukakan bahwa “Instrumen
penelitian sebagai alat pengumpulan data harus betul-betul dirancang dan dibuat
sedemikian rupa sehingga menghasilkan data empiris sebagaimana adanya’’.
Dalam penelitian ini, instrumen penelitian yang digunakan
adalah kuesioner, dan dokumentasi.
1.
Kuesioner
Kuesioner
yang digunakan untuk menjaring data Keterampilan Guru Mengajar, Disiplin
Belajar dan Motivasi Orang Tua siswa kelas VII SMPN 11 Batam T.P 2012-2013 adalah
berupa angket.
Angket yang disusun dalam bentuk sejumlah
pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden
dalam arti laporan tentang pribadinya
(Arikunto Suharsimi ,
1999: 140).
Angket
ini disusun sedemikian rupa sehingga responden bebas untuk mengungkapkan
pendapatnya dalam memilih jawaban, sehingga data akan terkumpul sesuai dengan
kenyataan yang terjadi di lapangan.
2. Dokumentasi
Dokumentasi
berupa data dalam bentuk nilai rata-rata
rapot pada semester ganjil siswa kelas VII SMPN 11 Batam T.P 2012-2013.
9.4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan untuk pengumpulan
data dalam penelitian ini adalah Kuesioner dan Dokumentasi.
1. Kuesioner (angket)
Angket digunakan untuk
mengumpulkan data-data dari variabel bebas yaitu persepsi keterampilan guru mengajar, disiplin belajar
dan motivasi orang tua pada siswa yang menjadi sampel. Angket-angket tersebut
diisi oleh setiap responden pada waktu dan tempat yang sama. Data-data yang
diperoleh dari pengisian angket ini merupakan data primer.
2.
Dokumentasi
Dokumentasi
digunakan untuk mengumpulkan data tentang variabel terikat yaitu data mengenai
tingkat prestasi siswa yang berupa
rata-rata dari nilai UTS dan UAS semester ganjil matematika siswa yang menjadi
sampel pada semester ganjil.
Dokumentasi
tentang tingkat prestasi
siswa diperoleh dari pihak guru yang
mengajar di setiap kelas VII . Dan data-data
yang diperoleh dari dokumentasi ini merupakan data sekunder.
9.5. Tehnik Analisis Data
Data
yang terkumpul di dalam penelitian merupakan data yang harus diolah secara
teliti, cermat dan sistematis. Data yang diperoleh akan dianalisis dengan
teknik analisis data deskriptif. Syahron Lubis (2011:86) mengemukakan bahwa, ‘’Analisis data deskriptif adalah analisis
data yang hasilnya menjelaskan keberadaan variable yang diteliti’’.
9.6. Jadwal Pelaksanaan
1. Penyusunan
Instrumen Penelitian : 3
Minggu
2. Pengumpulan
Data : 3
Minggu
3. Analisis
Data : 2 Minggu
4. Penyusunan
Laporan : 4 Minggu
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi.1999. Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Darmadi, Hamid. 2010. Kemampuan Dasar Mengajar. Bandung:
Alfabeta
Iskandar.2009. Psikologi Pendidikan (sebuah orientasi baru).
Ciputat: Gaung Persada Press
Lubis
Shayron.2011. Metodologi Penelitian
Pendidikan. Padang: Sukabina Press
Ricky Mudjiono dan Dicky Prihermono.2008.Kamus Umum Bahasa Indonesia. Tanggerang: Scientific Press
Sudjana N dan Ibrahim. 2001. Penelitian dan Penilaian Pendidikan.
Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Sugiyono.
2011. Statistik untuk Penelitian.
Bandung: Alfabeta
Slameto.2010.
Belajar & Faktor-Faktor yang
mempengaruhi. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Usman, User Moh. 2006. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosda karya.
Walgito,
Bimo. 2004. Pengantar Psikologi Umum.
Yogyakarta: Andi Offset.